Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani (Miski)

Gunung Semeru Ditutup, 500 Orang Batal Mendaki

pendaki hilang
Miski • 22 Mei 2016 11:10
medcom.id, Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup sementara pendakian ke Gunung Semeru usai pasca dua orang pendaki dinyatakan hilang. Akibatnya, 500 orang pendaki yang telah mendaftar batal berangkat.
 
Kepala Balai Besar TNBTS, John Kennedie, mengaku jika pihaknya telah mengimbau para pendaki yang berada di atas diminta segera turun. Ia meminta pendaki yang batal berangkat untuk mengerti kondisi saat ini.
 
“Sementara ditutup, kami fokus mencari dua pendaki yang hilang di Blank 75 dan sekitar puncak Semeru,” kata dia, Minggu (22/5/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kabar terbaru ditemukan empat jejak kaki di Blok Watu Besar dengan jarak 100 meter dari Watu Besar kea rah Sumber Mani. “Petugas masih berupaya menemukan keberadaan dua orang pendaki itu,” ujarnya.
 
Dua pendaki di Gunung Semeru dinyatakan hilang. Keduanya berpisah dari kelompoknya saat menuju puncak Semeru. Dua orang tersebut yakni Supyadi, 26, warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug, Cirebon, dan Zirli Gita Ayu Savitri, 16, warga Dusun Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
 
Kronologi kejadian, pada 17 Mei, enam orang rombongan terdiri dari ketua rombongan Sukron, Ahmad Khaerudin, Lindiana Sari, Rizatul Rizki, dan Survivor berangkat dari Ranupani menuju Ranu Kombolo.
 
Pada 18 Mei rombongan berangkat dari Ranu Kombolo menuju Kalimati, dan rombongan berangkat dari Kalimati menuju puncak Semeru/Mahameru pada 19 Mei.
 
Namun, sampai batas vegetasi, dua orang turun ke Kalimati karena sakit, empat orang melanjutkan perjalanan. Tepat pukul 08.00 WIB rombongan sampai Watugedhe dan beristrirahat. Dua orang berhenti di Watugedhe karena sakit, dua orang lainnya melanjutkan perjalanan ke Mahameru.
 
Selanjutnya, 08.00 WIB-14.00 WIB, Sukron dan satu orang lainnya menunggu di Watugedhe, namun Supyadi (survivor) dan Zirli tidak turun sehingga diputuskan turun ke Kalimati. Di Kalimati rombongan lantas menemui petugas, Sukaryo. Mereka melaporkan hilangnya survivor.
 
Kemudian pada 20 Mei pukul 06.00 WIB, Sukaryo (saver) bersama petugas lainnya mencari di puncak Mahameru, tapi hasilnya nihil. Sehingga teman Supyadi melaporkan secara resmi ke Kantor Resort Ranupani. Tim Advance diberangkatkan untuk mencari selama 1x24 jam, tetapi hasilnya juga nihil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif