Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparta) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, menargetkan rekonstruksi rampung pada akhir 2016. Lantaran itu, pihaknya tengah menyiapkan data dan menyusun detail rekonstruksi.
Wiwiek mengakui tak gampang membangun ulang bangunan yang dirobohkan pada awal Mei 2016 itu. Ia juga berkomunikasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan untuk merekonstruksi bangunan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Yang kami targetkan, selesai tahun ini," kata Wiwiek di kantornya di Surabaya, Selasa (7/6/2016).
Pada Selasa 3 Mei 2016, bangunan cagar budaya bekas stasiun radio tempat Bung Tomo menyiarkan perjuangan rakyat Surabaya melawan sekutu dan penjajah Belanda itu dirobohkan.
Bangunan itu dijual ahli waris pemiliknya, Hurin, kepada PT Jayanata. PT Jayanata adalah perusahaan yang membangun plaza kecantikan yang berada persis di sebelahnya.
Pembongkaran rumah menuai aksi protes. Sebab bangunan termasuk dalam status cagar budaya. Satu di antaranya Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo, yang menggelar aksi protes bersama rekan-rekannya pada Senin 9 Mei 2016. Bambang juga melaporkan kejadian itu ke polisi.
Lihat video: Tempat Bung Tomo Siaran Kemerdekaan Rata dengan Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)