Baca: Kapal Kayu Pengangkut 70 Orang Tenggelam di Danau Toba
"Posko dibuka sejak tadi malam. Data terakhir yang saya cek ada 56 orang dilaporkan hilang. Ini saya mau cek lagi, diperkirakan jumlahnya akan bertambah," kata Kasi LLSDP (Lalu Lintas Danau Sungai dan Penyeberangan) Perintis BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Wilayah 2 Sumut, Rijaya, Selasa 19 Juni 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rijaya menyebutkan, hingga kini, keluarga korban terus berdatangan ke posko. Mereka menunggu kepastian kabar keberadaan keluarga mereka yang tenggelam bersama kapal.
"Keluarga korban banyak yang datang ke lokasi. Penumpang kapal pasti ada anak-anak. Karena ada penumpang kapal berboncengan sepeda motor, anaknya dua, suami dan istri. Tapi yang selamat itu hanya istrinya," ujarnya.
Untuk informasi terbaru, katanya, masyarakat bisa mengunjungi posko di Pelabuhan Simanindo atau menghubungi Call center Pemkab Samosir 0822 7422 9622.
"Kita sudah rehat sebentar di Tigaras (Simalungun). Ini mau melanjutkan pencarian lagi. Belum ada data terbaru, bahkan dari kapal-kapal speedboat juga belum ada," pungkasnya.
KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo (Samosir) tujuan Tigaras (Simalungun), Senin 18 Juni 2018 sekitar pukul 17.30 wib. Kapal kayu tenggelam sekitar 1 mil laut dari Pelabuhan Tigaras.
Kapal mengangkut lebih dari 80 orang. Namun baru 18 orang dalam keadaan hidup ditemukan, dan satu penumpang lainnya meninggal dunia.
Kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan. Pasalnya kapal ini mengangkut sekitar 80 orang penumpang dari kapasitas normal 60 penumpang. Tak hanya itu, kapal juga membawa 55 unit sepeda motor. Padahal kapal ini seharusnya tidak boleh mengangkut kendaraan. Kondisi diperparah dengan ombak tinggi, angin kencang, dan hujan deras pada saat kejadian.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)