Spanduk-spaduk dengan tulisan berukuran besar itu menghiasi BP Batam sejak pukul 09.00 WIB. Selain bertuliskan “Save BP Batam”, terdapat juga spanduk lain bertuliskan “Tolak Ex-Officio”. Terdapat kalimat di bawahnya bertuliskan, Ex-Officio tidak sesuai dengan Norma Pemerintahan.
Selain di Kantor BP Batam, spanduk yang sama juga dipasang di Pelabuhan Batuampar Batam, Bandara Hang Nadim Batam, Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dan beberapa aset BP Batam lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“(Spanduk) Mulai ada sejak tadi pagi. Ini spontanitas dari karyawan BP Batam. Ini aspirasi dan suara hati mereka menyikapi kondisi saat ini, terkait kebijakan pemerintah soal ex-officio kepala BP Batam,” ujar seorang karyawan BP Batam yang tidak ingin disebutkan identitasnya, kepada Medcom.id, Kamis, 9 Mei 2019.
Baca: Ombudsman: Hentikan Rencana Pengangkatan Ex-Offico Kepala Batam
Dalam beberapa bulan terakhir, kebijakan ex-officio Kepala BP Batam oleh Wali Kota Batam terus bergulir di Batam. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Batam. Termasuk di kalangan dunia usaha di Batam.
Kebijakan tersebut juga sempat mendapat perhatian mantan Kepala Otorita Batam BJ Habibie saat berkunjung ke Batam baru-baru ini. Habibie berharap Batam back to basic. "Kembali ke cita-cita dan tujuan awalnya membangun investasi dan Pulau Batam, menjadi lembaga yang profesional, jauh dari kepentingan politik,” ujar kala itu.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Humas dan Promosi BP Batam Ferdiana, mengaku tidak tahu menahu siapa yang memasang spanduk-spanduk tersebut. "Kami tidak tahu siapa yang pasang. Saat tiba di kantor pagi tadi, spaanduk tersebut sudah terpasang di lingkungan kantor," ujarnya, Rabu, 9 Mei 2019.
Dimintai tanggapannya terkait kondisi Batam saat ini, Anggota Komisi II DPR RI Firman Subagyo menyatakan kehadiran spanduk “Save BP Batam” tersebut bagian dari aspirasi dan juga rasa keprihatinan karyawan BP Batam atas kondisi yang terjadi saat ini.
Munculnya aspirasi yang disampaikan karyawan BP Batam tersebut, kata Firman, tak lepas dari hiruk pikuk ex-officio yang terus bergulir hingga saat ini. Jika wacana dan kebijakan ini dipaksakan, kata dia, dikhawatirkan akan memperburuk keadaaan di Batam.
“Mungkin saja, ini (spanduk-spanduk di BP Batam) juga kekhawatiran dari teman-teman di BP Batam menyangkut masa depan BP Batam jika BP Batam dijabat oleh ex-officio. Karena (pejabat ex-officio) sudah bercampur jadi satu kepentingan, ada partai di sana, politisi, sekaligus sebagai pemangku kepentingan,” ujar Firman.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar berharap agar Presiden RI Joko Widodo dapat menyikapi permasalahan yang ada di Batam saat ini. Termasuk meninjau lagi kebijakan soal ex-officio Kepala BP Batam dijabat oleh Walikota Batam.
“Saya yakin, Presiden jika diberikan masukan pasti akan mendengar, dan kami dalam hal ini Komisi II DPR RI juga akan menyampaikan masukan kepada pemerintah,” pungkas Firman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)