(ILUSTRASI) Seekor Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) meminum air kolam, di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Antara/Iggoy El Fitra
(ILUSTRASI) Seekor Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) meminum air kolam, di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Antara/Iggoy El Fitra (Farida Noris)

Masuk Rumah Warga, Harimau Sumatera Ditombak Mati

lingkungan satwa langka satwa dilindungi
Farida Noris • 04 Maret 2018 13:32
Natal: Konflik antara manusia dan satwa masih terjadi di Kabupaten Madina, Provinsi Sumatera Utara. Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditangkap warga Desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, lantaran masuk ke rumah warga.
 
"Tadi pagi kami mendapat informasi dari pihak Koramil bahwa harimau Sumatra masuk ke rumah warga," kata Kepala Bidang Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah III Padangsidimpuan, Gunawan Alza, Minggu, 4 Maret 2018.
 
Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan menurunkan tim ke lokasi. Namun. warga yang resah dan ketakutan langsung membunuh harimau tersebut dengan cara ditombak di bagian perut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Kami sudah menghubungi Dandim 0212 dan Wakapolres Madina untuk mengarahkan anggotanya di lapangan agar tidak menembak. Tetapi belum lagi tim tiba di lokasi, saya dihubungi bahwa harimau tadi sudah ditombak warga," jelasnya.
 
Hewan yang dilindungi karena terancam punah ini bahkan diikat dan digantung warga dengan kondisi nahas. Pemandangan ini menjadi tontonan warga dengan mengabadikan gambar bangkai harimau tersebut.
 
"BBKSDA menghubungi Dandim dan Wakapolres untuk mengamankan jasad harimau. Jasad harimau masih dalam proses serah terima dari kepala desa ke tim evakuasi untuk dibawa ke Mapolres untuk otopsi dan pemusnahan jasad," terangnya.
 
Tim BBKSDA tidak bisa memasuki lokasi karena dilarang warga. Gunawan menambahkan, Desa Hatupangan, Kecamatan Batang Natal, termasuk dalam habitat harimau Sumatra.
 
Beberapa waktu lalu kemunculan harimau Sumatera di wilayah itu sudah meresahkan warga. Apalagi, sempat ditemukan jejak harimau berjarak 300 meter dari sekolah di perkampungan.
 
"Kemarin kita pantau memang ada jejak itu. Bisa jadi itu harimaunya, tapi kita tidak lihat langsung. Saat itu kita sudah minta sama warga agar tidak membunuh harimau. Saat itu, kita terus di lokasi," urainya.
 
Meski beberapa kali menemukan jejak harimau dekat perkampungan dan mengklaim timnya terus berada di lokasi, namun harimau Sumatra ini akhirnya ditombak warga. Padahal, Gunawan mengaku bersama petugas Balai Konservasi Batang Gadis, sempat memasang tujuh kamera trap untuk merekam kondisi harimau.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif