Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengakui, pembangunan Lampung Barat cukup baik di bawah kepemimpinan Mukhlis selama dua periode. Kepemimpinan Mukhlis dianggap sukses menjaga stabilitas kemanan dan ketertiban, sehingga pembangunan berjalan dengan kondusif.
Letak geografis Lampung Barat yang jauh dari ibu kota provinsi serta jauhnya akses fasilitas Bandara Raden Inten II, Pelabuhan Bakauheni, dan Jalan Lintas Sumatera disebut Ridho sebagai tantangan dalam proses pembangunan. "Tantangan dan hambatan pasti ada, tugas bupati berinovasi bagaimana untuk menarik dunia melihat potensi Lampung Barat. Sektor pariwisata dan perkebunan potensial untuk lebih digali dan dioptimalkan," kata dia, Senin, 11 Desember 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ridho juga berpesan kepada Parosil-Mad untuk melakukan koordinasi yang baik dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Pasalnya, 61% wilayah Lampung Barat merupakan hutan lindung di bawah pengelolaan Kementerian LHK.
Selain itu, Ridho juga berpesan untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak swasta. Karena pembangunan tidak mungkin optimal hanya dengan mengandalkan kemampuan fiskal, perlu dukungan pihak swasta.
"Harapan saya, bupati bersama wakil dan jajarannya dapat melanjutkan apa yang dilakukan pendahulunya. Tidak mungkin ada kemajuan tanpa ada kesinambungan kepemimpinan," ujar Ridho.
Selepas dilantik, Parosil mengaku tidak ada target kerja 100 hari ke depan. Menurutnya, program kerja yang dibatasi waktu suami hari tidak akan maksimal.
"Tidak ada 100 hari. Target program kerja itu bisa satu tahun, dua tahun, lima tahun, bahkan 10 tahun," ujarnya.
Parosil mengatakan visi misi yang ia rangkum dalam program Lampung Barat Hebat telah diakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018. "Walaupun belum 100% saya berterima kasih kepada bupati sebelumnya yang telah menyinkronkan APBD 2018 dengan visi misi yang saya usung saat kampanye," pungkasnya.
(NIN)