Warga nekat karena harus berputar menempuh jarak hingga 15 kilometer jika tak gunakan jembatan tersebut. Rusdi, pelajar salah satu sekolah menengah pertama (SMP) terlihat penuh hati-hati meniti tali besi sisa jembatan gantung.
"Saya sekolah di kampung sebelah, tidak ada jalan lain, harus meniti tali jembatan ini. Jika memutar tidak ada kendaraan," kata Rusdi pada Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski sudah diberikan garis kuning tanda tak boleh dilalui, warga tetap memaksakan diri meniti tali baja untuk menyeberang sungai.
Warga Kelurahan Baringin, Mey, 24, mengatakan putusnya akses terdekat menuju jalan utama turut memutus kegiatan warga sehari-hari. "Warga yang berkendaraan harus memutar arah sejauh 15 kilometer ke kawasan Simpang Patai menuju Jalan Raya Gadut–Indarung," terang Mey.
Mey berharap pemerintah provinsi atau Kota Padang mempercepat pembangunan jembatan yang beberapa kali rusak dihantam banjir ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
