"Mereka sebelumnya sudah sempat pulang ke rumah masing-masing, karena air surut. Kemudian hujan lagi dan terjadi banjir hingga mereka harus mengungsi lagi dan masak di sini," kata Yuli, salah seorang korban terdampak banjir kepada di lokasi pengungsian, Kamis, 18 Oktober 2018.
Yuli menjelaskan, tempat pengungsian mereka hanya menggunakan bangunan bertingkat milik warga sekitar karena posisi bangunan yang tinggi. Sementara Dinas Sosial Aceh Barat mendirikan dapur umum di jalan dekat lokasi pengungsian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Warga korban yang mengungsi di lokasi tersebut hanya mendapatkan bahan makanan berupa beras dan mie instan untuk dimasak. Satu hari mereka hanya memasak dua kali untuk keluarga dan anak-anaknya.
Menurut Yuli, sejumlah warga terdampak banjir mulai gatal-gatal. Kondisi warga setempat seperti diserang penyakit kutu air.
"Kami hanya menggunakan obat seperti salep kutu air yang dijual di kios-kios, belum (diperiksa tim kesehatan). Ada beberapa yang kena gatal-gatal, kalau bantuan makanan sudah," jelas Yulu.
Permukiman masyarakat Desa Cot Amun, merupakan satu dari puluhan desa di Aceh Barat yang terendam banjir selama beberapa hari terakhir. Banjir di kawasan itu merupakan luapan sungai yang dipicu oleh tingginya curah hujan yang mengguyur Aceh.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Aceh Barat, Maimun, menyampaikan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya penanggulangan bencana selama banjir melanda wilayah setempat.
"Memang untuk kawasan Cot Amun, kondisinya sedikit lebih rendah dibandingkan daerah lain, ketika ada yang sudah mulai surut, tetapi di kawasan itu tetap lama tergenang air banjir," ungkap Maimun.
Dalam laporan Pusdalops BPBD Aceh Barat dirincikan, banjir melanda 10 kecamatan yang membawahi 88 desa, dengan korban terdampak banjir luapan sungai ini mencapai 4.653 KK dengan 15.309 jiwa. Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan logistik ke enam kecamatan.
Dalam pemutakhiran data disebutkan, dari 10 kecamatan dilanda banjir, hanya tersisa tiga kecamatan yang masih banjir, sementara sebagian lokasi yang sudah surut warga pengungsi sudah kembali ke rumah seperti di Kecamatan Woyla Barat.
"Demikian halnya akses jalan Desa Teupin Peuraho-Pasie Malie sudah bisa dilewati semua kendaraan, kecuali di lintasan Ateung Teupat Kecamatan Bubon, masih ada genangan banjir dan kendaraan roda dua belum bisa lewat," jelas Maimun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
