Ilustrasi ruang isolasi rumah sakit. Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi ruang isolasi rumah sakit. Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko (Farida Noris)

Satu Pasien Baru Terduga Difteri Dirawat di Medan

klb difteri
Farida Noris • 18 Desember 2017 18:50
Medan: Pasien terduga difteri yang dirawat di RSUP H Adam Malik, Medan. Kini sudah empat pasien terduga difter yang mendapat perawatan di ruang infeksius rumah sakit Kemenkes RI tersebut.
 
"Pasien suspect (terduga) difteri keempat yang baru masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), Sabtu (16 Desember 2017) pukul 22.00 WIB berinisial RS (19), laki-laki, rujukan dari Lubuk Pakam," kata Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting, Senin, 18 Desember 2017.
 
Tiga pasien yang tengah dirawat yakni SM, 12, laki-laki, warga Dolok Sanggul, Humbahas, masuk melalui IGD pada 11 Desember 2017, pukul 18.30 WIB; NM ,15, perempuan, warga Asahan, masuk melalui IGD, pada 12 Desember 2017, pukul 02.33 WIB; MRH, 7, laki-laki, warga Medan, masuk melalui IGD, Kamis 14 Desember pukul 23.07 WIB.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Keempat pasien masing-masing mengalami keluhan yang sama, yakni sulit menelan, terdapat selaput putih pada pangkal tenggorokan dan demam hingga 38,7 derajat celcius.
 
"Tapi pasien NM keluhannya sulit menelan, terdapat selaput putih pada pangkal tenggorokan dan tidak demam. Dengan begitu, hingga kini ada empat pasien suspect difteri," terangnya.
 
Dia menambahkan tindakan yang dilakukan tim medis dengan melakukan pemeriksaan swab (sampel usap) tenggorokan, pemeriksaan darah, foto rongga dada, pemberian terapi cairan (infus), obat demam dan pemberian anti muntah.
 
"Kondisi pasien SM dan NM sudah tidak demam. Hasil pemeriksaan swab tenggorokan masih menunggu dari Balitbangkes Kemenkes RI. Sementara, pasien MRH telah dilakukan pengambilan swab tenggorokan hari ketiga," pungkasnya.
 
Ketiga pasien yakni SM, NM dan MRH sudah diberikan Anti Difteri Serum (ADS) dari Dinas Kesehatan Sumut. Sedangkan pasien keempat, menunggu pemeriksaan dokter penanggungjawab pasien.
 
Pemberian obat ADS ke pasien itu melalui injeksi (suntikan). Mengenai vaksin ke depannya, dapat diberikan tiga kali, dengan rentang waktu 0-1-6 bulan (0 bulan, 1 bulan kemudian dan 6 bulan kemudian).
 
"Begitupun, pasien suspect difteri yang tengah ditangani saat ini belum dibentuk tim medis, namun ditangani dokter spesialis anak dan spesialis penyakit dalam," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif