Tiambun Sania Situmorang, 16, (tengah), penumpang yang selamat saat KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Minggu 24 Juni 2018, Medcom.id - Farida
Tiambun Sania Situmorang, 16, (tengah), penumpang yang selamat saat KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Minggu 24 Juni 2018, Medcom.id - Farida (Farida Noris)

Penumpang Ceritakan Kepanikan di Danau Toba setelah Kapal Tenggelam

kapal tenggelam
Farida Noris • 24 Juni 2018 18:52
Medan: Tiambun Sania Situmorang, 16, berbagi cerita saat KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin, 18 Juni 2018. Ia masih ingat harus berebutan dengan penumpang lain untuk menyelamatkan diri.
 
Tiambun kini dirawat di Posko Kementerian Sosial di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Minggu, 24 Juni 2018. Setelah kapal tenggelam, ia mengaku melihat cahaya. 
 
"Aku ikuti cahaya itu, seolah menuntut aku ke permukaan air," ujar perempuan asal Aek Kanopan itu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Setelah di permukaan, ia melihat banyak orang berenang berusaha menyelamatkan diri. Kondisi waktu itu panik. 
 
"Aku dipanjati sama mereka. Mereka juga mau menyelamatkan diri, mereka menginjak badanku. Mereka berebutan mau menyelamatkan diri. Lalu aku menjauh supaya tidak tenggelam dibuat mereka," ungkap Tiambun dengan logat khas masyarakat Sumut.
 
Remaja berkulit cokelat itu lantas berenang menjauh dari kerumunan itu. Lalu ia melihat seseorang yang pandai berenang lalu menggapainya. 
 
"Ku pegang tangannya, awalnya dia enggak mau, sampai tiga kali tangan ku ditepisnya. Terakhir dia bilang udahlah, kak. Kakak berenang sama aku. Kami lalu beriringan berenang. Kemudian ada pelampung kami pegang dan datang kapal," ucapnya lagi.
 
Menurut Tiambun, sebelum kapal itu tenggelam, jumlah penumpang sangat padat. Bahkan ada penumpang yang sampai duduk di lantai kapal dan juga berdiri. Sedangkan ia bersama sepupunya itu duduk di tingkat tiga paling atas. 
 
"Pas duduk memang kapal sudah miring ke sebelah kanan. Mungkin lebih padat yang di sebelah kanan. Lalu angin sangat kencang. Sore itu hujan juga turun. Selanjutnya kapal perlahan turun dan tenggelam," bebernya.
 
Tiambun mengatakan menaiki kapal bersama kakak dan adik sepupunya. Mereka bermaksud berlibur ke Sidamanik dan Tigaras. Namun kapal yang mereka tumpangi tenggelam. Kakak dan adik sepupunya belum ditemukan.
 
"Aku tak menyangka kejadiannya begini. Kakak dan adik sepupu ku belum ditemukan. Aku cuma ingin melihat mereka lagi," urainya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif