Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, akibat letusan itu menimbulkan getaran dengan amplitudo 120 milimeter dan durasi 500 detik. Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat.
Hujan abu vulkanik itu jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung sehingga menyebabkan ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun pihaknya mencatat tidak ada korban jiwa dan tidak ada kepanikan masyarakat akibat letusan tersebut karena cukup sering terjadi.
"PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung," ujar Sutopo.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diingatkan agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.
Hal itu disebabkan telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus sehingga masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai itu diminta tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan tersebut sewaktu-waktu dapat jebol.
"Masyarakat juga diimbau untuk terus waspada dan menaati rekomendasi pemerintah karena erupsi yang melanda Gunung Sinabung tidak dapat diprediksikanm," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)