Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengatakan seluruh penumpang merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Mereka hendak pulang ke Tanah Air menumpang kapal speed boat tanpa nama.
"Mereka langsung dievakuasi ke atas Kapal Baladewa milik Ditpolair Mabes Polri dibantu Polda Kepri. Selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Batuampar, Batam," kata Hengki, Kamis, 19 April 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpg)
Hengki bilang seluruh tenaga kerja itu berangkat dari Pelabuhan Bandar Penawar, Jodoh, Malaysia, sekitar pukul 02.00 WIB menuju Berakit, Pulau Bintan, Kepri.
Setibanya di Pelabuhan Batuampar, ratusan TKI ilegal tersebut menjalani pemeriksaan medis dan dibawa ke markas Polair Polda Kepri di Sekupang, Kota Batam.
"Terkait kejadian ini, kami mengamankan seorang tekong (pengurus TKI ilegal) dan empat ABK yang berkewarganegaraan Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Klas 1A Tanjungpinang, Budi Cahyadi, mengatakan ada 107 penumpang dalam peristiwa nahas itu.
"Sebanyak 22 orang penumpang perempuan, empat anak-anak, dan 76 laki-laki," kata Budi kepada Medcom.id.

Budi mengatakan seluruh penumpang berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
"Informasi yang kami terima ada lima penumpang yang melompat ke laut. Empat orang di antaranya berhasil ditemukan Police Marine Singapura. Satu orang sempat dinyatakan hilang. Namun, tak lama kemudian ditemukan," ujarnya.
Dengan ditemukannya dan dievakuasinya seluruh penumpang kapal, sambung Budi, maka operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di lokasi dinyatakan sudah selesai. "Untuk informasi lebih lanjut dapat berkoordinasi dengan kepolisian," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)