"Kami berharap wakaf hari ini dapat mendukung langkah kita meningkatkan ketakwaan,” kata Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, Saleh Husin, usai secara simbolik menyerahkan seribu mushaf, di Masjid Raya Tanjung Bonai, Senin, 8 April 2019.
Mushaf Alquran diserahkan kepada Istri Wakil Presiden RI, Mufidah Jusuf Kalla, dan disaksikan Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin. Seluruh Alquran ini nantinya diteruskan ke sejumlah masjid yang ada di Tanah Datar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saleh mengatakan, di lingkup Sinar Mas, terdapat 300 sarana peribadatan Islam, baik masjid maupun musala. Sinar Mas berupaya menjadikannya wahana penyebarluasan nilai keislaman yang terbuka, damai, toleran, dan peduli sesama.
“Wakaf adalah bentuk kepedulian yayasan, sembari turut memenuhi ketersediaan Alquran di masyarakat,” ujar dia.
Pertimbangan mewakafkan mushaf, lanjut dia, karena versi cetak tetap menjadi pilihan utama umat muslim. “Teknologi digital memang semakin maju dan menjadi alternatif yang baik guna mendalami nilai-nilai keislaman. Namun, kebutuhan masyarakat akan mushaf tercetak belum tergantikan,” kata Saleh.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Wakaf Quran untuk Negeri yang telah berlangsung sejak 2008. Wakaf Quran didukung penuh Asia Pulp & Paper Sinar Mas.
Saat ini sudah tersalurkan lebih dari 800 ribu mushaf Alquran, 150 ribu buku panduan membaca Alquran atau Juz Amma, dan 300 set Alquran Braille bagi tuna netra. Tahun ini Sinar Mas berencana mewakafkan hingga 150 ribu mushaf berikut 25 ribu Juz Amma.
Wakaf, menurut Saleh, adalah kesempatan Sinar Mas menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan yang mengedepankan produk dan merek andalan sendiri. Seluruh Alquran yang diwakafkan dicetak di atas kertas Sinar Tech atau lebih dikenal sebagai Quran Paper (QPP) yang dikembangkan oleh Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mills. Teknologi ini digunakan khusus mencetak kitab suci dan buku agama.
Quran Paper memenuhi sertifikat halal dari MUI karena bahan baku dan proses produksinya memenuhi kaidah kehalalan. Sebanyak 90 persen produksinya di ekspor ke berbagai negara Asia dan Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
