"Dia tertembak di bagian kaki. Sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kapolsek Medan Timur, Kompol Wilson Bugner.
Wilson mengatakan kepolisian sedang menyelidiki peran AA. Apalagi AA berada di tempat kejadian saat penggerebekan pada pukul 01.30 WIB. Bahkan, setelah dilakukan tes urine, AA positif mengkonsumsi amphetamine dan methenamine.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Perannya di TKP sedang kita selidiki. Dia datang ke TKP katanya untuk bermain. Si anak positif amphetamine dan methamphetamine. Tidak pada saat itu dia menggunakannya, tapi dia pernah aktif mengisap sabu dan inex (ekstasi)," urainya.
Kejadian berawal saat polisi menangkap dua orang mencurigakan di Jalan Ampera Medan sekitar pukul 01.30 WIB. Keduanya terbukti sebagai pemakai dan pengedar narkotika atas nama Siwa Kumar, 24, dan Hendriyan, 36. Mereka adalah warga Jalan Ampera 3 Glugur, Medan.
"Kedua pelaku ditangkap saat bermain kartu dan mengisap sabu di pinggir jalan. Saat hendak ditangkap mereka melawan," ujarnya.
Tak hanya itu, kedua pelaku juga memprovokasi warga dengan meneriaki polisi sebagai maling. Warga yang terprovokasi langsung mengejar polisi dan melempari mobil polisi pakai batu hingga rusak.
"Warga keluar dari rumah dan memberikan perlawanan kepada polisi. Sebenarnya masyarakat tidak tahu siapa yang salah. Mobil operasional pecah dan ada batu tertinggal dalam mobil," ujarnya.
Saat pelaku ditangkap, warga terus mengejar polisi. Kesempatan itu dimanfaatkan salah seorang pelaku berinisial B untuk kabur. Polisi masih mengejar bandar sabu ini.
"Ternyata, di tempat kejadian AA bocah laki-laki tertembak. Rumahnya dari TKP berkisar 3 meter saja. Untuk kedua pelaku yang tertangkap kita jerat pasal penyerangan, memprovokasi, dan kepemilikan narkoba. Keduanya juga residivis," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)