Keberadaan harimau ini membuat penduduk setempat cemas. Pasalnya, sejak dilaporkan tiga bulan lalu, sedikitnya tujuh ekor anjing sudah menjadi mangsa.
Kepala BKSDA Sumbar Resort Bukittinggi, Andrick mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menentukan nasib harimau itu. “Sudah kami laporkan ke pimpinan, selanjutnya kami tunggu intruksi dulu mau dibawa kemana harimaunya,” kata Andrik saat dihubungi Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Andrik menjelaskan, laporan harimau berkeliaran di pemukiman warga pertama kali masuk pada 26 Februari 2018. BKSDA langsung menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan pengusiran menggunakan meriam karbit.
“Setelah beberapa pekan tidak ada lagi gangguan, pada 5 April, warga melaporkan ada seekor anjing yang kembali jadi mangsa. Maka dari itu tiga hari lalu kami pasang kerangkeng,” jelas Andrik.
Jumlah harimau yang dilaporkan warga diprediksi sebanyak tiga ekor. Satu induk, dengan dua anaknya.
“Setelah yang ini (anak harimau) tertangkap, kami minta perangkat nagari untuk menyebarkan informasi agar masyarakat makin waspada,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(AGA)