"Total 4.204 jiwa, tapi warga di tiga desa di satu kecamatan sampai mengungsi akibat tingginya genangan air," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek kepada Antara di Banda Aceh, Selasa, 16 Oktober 2018.
Ia menerangkan, warga yang mengungsi di tiga desa tersebut, yakni Tuwi Kareung ke rumah kerabat terdekat, Lhok Guci dan Tuwi Peuriya ke masjid di Kecamatan Pasie Raya dari total lima desa dengan jumlah 470 keluarga atau 1.194 orang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketinggian genangan air yang terjadi di Pasie Raya dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya rata-rata berkisar 1,5 meter pada pukul 06.16 WIB.
Sedangkan di Kecamatan Pasie Timpleung yang memiliki korban terdampak banjir 120 keluarga atau 410 jiwa mengalami ketinggian air mencapai berkisar 1,5 meter, tetapi warganya belum mengungsi karena genangan air paling tinggi terjadi di daerah dataran rendah.
Korban terdampak banjir di tujuh desa di Kecamatan Darul Hikmah dengan total 596 keluarga atau 2.084 orang, lima desa di Kecamatan Panga total 344 keluarga atau 926 jiwa, terakhir dua desa di Kecamatan Setia Bakti.
"Tim BPBD setempat terus memantau kondisi ketinggian debit air. Memantau daerah rawan banjir, dan terus mendata korban terdampak banjir di setiap kecamatan yang tergenang di Aceh Jaya," ungkap Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memperbaharui peringatan dini cuaca di Aceh, seperti pagi tadi mulai pukul 08.00 WIB.
Lembaga ini menyebut, masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, dan angin kencang di Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Tengah dan sekitarnya.
Kondisi ini dapat meluas ke wilayah Aceh Besar, Sabang, Banda Aceh, Aceh Jaya, Bener Meriah, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Simeulue, Pulau Banyak, dan sekitarnya. Diprakirakan masih berlangsung hingga pukul 11.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
