Kepala Kepolisian Daerah Aceh, Irjen Pol Rio S. Djambak mengakui narkoba beredar sangat cepat di Aceh, terutama ganja dan sabu. Meskipun sudah banyak penangkapan yang dilakukan, Rio mengatakan hal itu tidak mengurangi jumlah pelaku dan barang buktinya.
“Kita sudah berkomitmen untuk memerangi narkoba. Saya juga mengajak seluruh masyarakat Aceh ikut memberantas peredaran narkoba,” ujarnya pada konferensi press akhir tahun polda Aceh, Jumat (30/12/2016) di Aula Mapolda Aceh.
Rio mengatakan sudah mendeteksi sejumlah jalur tikus yang diindikasi menjadi jalur masuknya narkoba ke Aceh. Tapi, belum ada temuan lewat jalur tersebut selama 2016.
Sepanjang tahun ini Polda Aceh telah menangkap 1.940 orang. Petugas menyita 13.2 ton ganja, 77.6 kilogram sabu, serta 113 butir ekstasi. Melalui Operasi Bersinar 2016, Polda Aceh sudah memusnahkan 487 hektare ladang ganja dengan jumlah tiga juta batang pohon ganja serta 60 kilogram ganja kering.
Ke depan, Rio berupaya menangkap sindikat peredaran ganja. Selama ini, diakuinya, hanya petani ganja yang kerap diciduk petugas.
“Kita berusaha menangkap siapa orang yang membiayai dan menyiapkan ganja ini hingga keluar dari Aceh. Siapa pemodalnya,” tutur Rio.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)