"Kami minta semua aparatur untuk coba selidiki siapa yang lakukan tindakan itu," kata Akhyar Nasution saat ditemui di Markas Polresta Medan, Sumatera Utara, Selasa (14/6/2016).
Akhyar mengatakan, kasus itu harus ditelusuri. Menurut dia, meski ditemukan adanya bakso mengandung boraks, belum tentu pedagang itu yang membuatnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bisa jadi dari bahan bakunya sudah begitu. Jadi harus di lidik dari mana asal usulnya. Jadi pedagangnya belum tentu salah," kata dia.
Meski demikian, jika pedagang terbukti mencampur boraks ke adonan bakso, maka pelaku harus dihukum. Dia pun meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mengambil tindakan.
"Kalau itu sudah mengganggu kesehatan masyarakat, kami minta seluruh aparatur penyelenggara untuk mengambil tindakan karena sudah melanggar aturan," tegas dia.
"Jadi kami minta selidiki di mana awal pangkalnya. Saya yakin bukan si pedagang yang mulai. Saya punya keyakinan dari bahan bakunya. Karena makanan kita kan saat ini sudah banyak yang pakai boraks segala macam," imbuh dia.
Petugas BBPOM Medan menemukan bakso mengandung boraks dalam pemeriksaan saat Ramadan Fair, Medan, Senin 13 Juni 2016. Bahan berbahaya itu ditemukan dari sampel makanan yang diuji pada laboratorium mobil keliling BBPOM Medan. Dari 27 sampel makanan, petugas menemukan bakso dari dua pedagang yang mengandung boraks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)