Fabowosa Zega, seorang warga Desa Banua Sibohou, mengatakan, jembatan tersebut satu-satunya penghubung Desa Banua Sibohu dengan desa tetangga. Warga sangat tergantung dengan jembatan tersebut.
"Saat ini, kami harus hati-hati saat melintasi jembatan karena seluruh konstruksi jembatan mengalami kerusakan, seperti lantai rapuh dan tiang penyangga patah," kata Fabowosa, Rabu 31 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski penuh dengan risiko dan dihantui rasa ketakutan, warga Desa Banua Sibohou mau tak mau tetap harus melintasi jembatan tua sepanjang 40 meter tersebut. "Mau apalagi? Jembatan ini satu-satunya cara kami keluar dari desa," jelas Fabowosa.
Warga menuding Pemerintah Kabupaten Nias Utara tak perduli dengan nasib mereka dengan membiarkan jembatan rapuh dimakan usia. Pasalnya, warga sudah berulang kali mengusulkan perbaikan jembatan, namun tak pernah ditanggapi serius.
"Sudah berulang kali kami usulkan ke pemerintah untuk pembangunan jembatan ini, namun tidak pernah diperhatikan," kesal Fabowosa.
Fabowosa berharap, Pemkab Nias Utara segera membangun jembatan darurat yang lebih baik sebelum adanya korban jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)