Hal ini disampaikannya Rycko usai Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat "Lilin Toba 2016" di Lapangan Merdeka Medan, Kamis 22 Desember 2016.
"Siaga satu ditetapkan merujuk pada sejarah beberapa aksi kekerasan di Sumut," kata Rycko. Tercatat, pada 2003, 2013, dan 2016 terjadi sejumlah kekerasan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menyikapi status ini, polisi akan menggunakan pola pengamanan maksimum di lima objek. Kelima objek itu antara lain rumah ibadah, tempat wisata, tempat keramaian umum, objek vital, dan permukiman etnis tertentu.
Pengamanan, kata dia, akan dilakukan dengan mengedepankan upaya pencegahan memberdayakan sistem swakarsa.
"Kita sudah mengumpulkan pimpinan gereja di Sumut untuk membahas pola pengamanan," kata dia.
Ia berharap masyarakat Sumut memaklumi adanya pengamanan ketat ini. "Dilakukan semata-mata untuk memberikan jaminan keamanan, terutama saat melaksanakan ibadah," ujar Rycko.
Sebanyak 10 ribu personel diturunkan selama Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Dan 7.500 personel di antaranya merupakan anggota kepolisian. Tim gabungan terdiri dari polisi, TNI, SAR, Satpol PP, Bankom, dan Pramuka.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi berharap Sumut dalam suasana kondusif jelang Natal dan Tahun Baru.
"Pastinya kita harus terus bergandengan tangan walaupun beragam suku dan budaya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
