Hingga berita ini dimuat, Rabu 3 Agustus, para pedagang masih bertahan di Jalan Pegadaian. Mereka enggan pindah ke Lapangan Merdeka.
"Sebab kios di Lapangan Merdeka lebih kecil. Rak buku tak dipasang. Tak ada keramik pada lantai. Tak ada akses di bagian tengah agar pembeli bisa ke lantai dua," kata Wakil Direktur LBH Medan, Ismail Hasan Koto, Rabu (3/8/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ismail mengatakan akan mendampingi 244 pedagang buku melayangkan protes soal kondisi itu. Apalagi, kata Ismail, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan sudah melayangkan peringatan pada pedagang untuk segera pindah.
"Ratusan pedagang hanya diberikan waktu sepekan untuk menempati kios pengganti itu. Karena PT KAI (Kereta Api Indonesia) Sumut tengah membangun jalur ganda Medan-Kualanamu dalam waktu dekat di kawasan Jalan Pegadaian. Sementara, pedagang tetap bersikeras tidak mau pindah lantaran kios yang dibangun itu tidak sesuai perjanjian," ucapnya.
Di lain tempat, Ketua Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka, Sainan, mengatakan mereka tetap bertahan di Jalan Pegadaian bila pemerintah tak merealisasikan janji.
"Kami meminta lantai kios pakai keramik, bukan cuma disemen. Pemerintah juga harus menambah dua tangga menghadap KAI dan menghadap Lapangan Merdeka," kata Sainan.
Ia juga meminta pemerintah kota menjamin tiap pedagang bisa menempati Lapangan Merdeka hingga 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)