MT Vier Harmoni yang hilang sejak 17 Agustus 2016, itu mengangkut 900 ribu liter solar senilai 392.795 dolar Amerika Serikat atau setara Rp5,1 miliar. Kapal tanker itu disewa perusahaan Kuantan, Malaysia, yakni Ozoil Sdn Bhd.
Kapal yang berangkat dari perairan Kuantan itu seharusnya menuju Batam, Kepulauan Riau, pada 16 Agustus 2016. Namun nakhoda Blasius Sinabariba dan ABK diduga membawa kabur kapal itu hingga ditemukan tim Western Fleet Quick Response Lantamal IV Tanjungpinang di perairan Pulau Datuk, Kalimantan Barat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Hasil pemeriksaan sementara, ada pihak ketiga yang turut terlibat dalam kasus ini. Mereka adalah mafia perdagangan minyak ilegal di perairan perbatasan," kata Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI S Irawan di Markas Komando Lantamal IV Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (25/8/2016).
Ia mengatakan, nakhoda kapal Vier Harmoni sempat berkomunikasi dengan pihak ketiga untuk menjual 900 ton solar itu. Dua lokasi yang hendak dituju untuk menjual minyak itu yakni perairan perbatasan Kepulauan Riau (Out Port Limited/OPL) dan perairan Selat Karimata.
"Kami sudah mengidentifikasi dua kapal yang akan menampung solar dari kapal Vier Harmoni. Mafia bersama kedua kapal itu saat ini dalam pengejaran Tim WFQR IV Tanjungpinang," kata dia.
Pihaknya juga sempat merekam pembicaraan nakhoda kapal dengan seseorang yang diduga sindikat perdagangan minyak di OPL.
Sedianya, solar yang diangkut Vier Harmoni itu akan dibeli oleh sebuah perusahaan minyak di Batam. Namun, kapten kapal mengaku pihak penyewa kapal tidak membayarkan gaji para kru kapal selama tiga bulan. Sehingga mereka memutuskan membawa kabur kapal itu.
"Namun informasi terbaru yang kami dapatkan bahwa perusahaan mengaku sudah membayar gaji para kru kapal. Hari ini juga kami minta bukti pembayaan gaji itu," ujar dia.
Atas perbuatan para ABK dan nakhoda kapal, penyidik menjerat mereka dengan pasal terkait Pelayaran, dokumen kapal atau delivery order. Penyidik akan menelusuri keterkaitan MT Vier Harmoni dengan dua kapal yang dicurigai akan menampung solar itu di OPL dan Selat Karimata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)