Logo Gafatar, organisasi yang dianggap sesat, Ant
Logo Gafatar, organisasi yang dianggap sesat, Ant (Farida Noris)

Hindari Dakwah Provokatif, Menag Minta Khatib Diseleksi

keagamaan
Farida Noris • 15 Januari 2016 13:22
medcom.id, Medan: Masyarakat harus menghindari dakwah yang cenderung memprovokasi dan menghasut. Lantaran itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meminta pengurus masjid perlu menyeleksi dai atau khatib sebelum mendapat izin berdakwah.
 
Dakwah provokatif, kata Menag, cenderung menyampaikan pandangan si pendakwah sebagai hal yang benar. Sementara pandangan orang lain adalah salah. Bahkan pendakwah tersebut menganggap orang lain sebagai pihak yang kafir.
 
"Ini harus dihindari. Dakwah seperti itu menyebabkan umat Islam selalu disibukkan dengan fenomena yang tidak produktif," kata Lukman di acara peletakan batu pertama pelebaran Masjid Agung di Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/1/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Seharusnya, kata Menag, dakwah dapat memberikan pencerahan pada umat sesuai dengan ajaran agama. Bukan sebaliknya yaitu membenturkan umat Islam.
 
"Dakwah yang mencerahkan lebih luas konteksnya. Kenapa ada pandangan yang membolehkan kenapa ada pandangan yang tidak membolehkan sehingga umat tercerahkan," urai Lukman.
 
Penjelasan Menag itu menyikapi kemunculan organisasi masyarakat yang berkedok agama. Nyatanya, organisasi itu malah mengajarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan agama.
 
Misalnya, Gafatar yang menjadi pemberitaan di media beberapa hari terakhir. Gafatar dianggap sesat karena melarang pengikutnya melakukan salat lima waktu dan puasa Ramadan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif