Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik, tampak dari Desa Brastepu, Karo, Sumut, Selasa (30/9/2014). ANT/Endro Lewa
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik, tampak dari Desa Brastepu, Karo, Sumut, Selasa (30/9/2014). ANT/Endro Lewa (Farida Noris)

Korban Tewas Guguran Awan Panas Sinabung Jadi 6 Orang

sinabung meletus
Farida Noris • 22 Mei 2016 08:35
medcom.id, Medan: Korban jiwa akibat guguran awan panas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo menemukan tiga jenazah di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
 
"Ada tiga korban meninggal dunia lagi yang ditemukan terkena awan panas Sinabung tadi malam. Dengan begitu, sudah enam orang meninggal dunia dan tiga orang kritis terkena awan panas Sinabung. Jadi totalnya ada sembilan korban terkena awan panas Sinabung," kata Kabid Darurat BPBD Kabupaten Karo, Nata Nail, Minggu (22/5/2016).
 
Nata Nail mengungkapkan enam korban tewas yakni Karman Milala,60; Irwansyah Sembiring,17; Nantin Br. Sitepu,54; Leo Perangin-angin; dan Ngulik Ginting. Sementara Ersada Ginting,55; yang sempat mendapat perawatan di RS. Efarina Etaham Kabanjahe tak dapat diselamatkan karena mengalami luka bakar serius.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Sedangkan korban luka bakar lainnya yakni Brahim Sembiring,57; Cahaya Sembiring,75; dan Cahaya br Tarigan, 45. Ketiga korban ini juga mengalami luka bakar serius dan saat ini tengah dirawat di RS Efarina Etaham Kabanjahe. Semua korban merupakan warga Desa Gamber," ungkap dia.
 
Nata Nail mengatakan saat kejadian, pada Sabtu (21/5/2016) pukul 16.48 WIB, semua korban memasuki Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo untuk mengolah kebun mereka. Padahal Desa Gamber yang telah lama ditinggalkan itu, termasuk dalam zona merah luncuran awan panas.
 
"Ternyata ada sebagian warga termasuk semua korban yang masuk zona merah itu. Mereka nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya. Kita sudah sering melarang agar warga tidak mendekati zona merah. Tapi mau bagaimana lagi, mereka masuk ke zona terlarang tanpa sepengetahuan kami melalui jalur tikus," tambah Nata Nail
 
Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat. Tidak diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas.
 
Desa Gamber berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(REN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif