Setelah salat, warga memadati lantai atas Gedung Tsunami and Disaster Mitigation Research Center. Mereka menyaksikan dan mengabadikan momen gerhana.
Aidawati mengaku sengaja datang ke tempat ini untuk melihat langsung fenomena alam yang terjadi 30 tahun sekali ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dari jam 5 tadi usai salat subuh langsung ke sini," ungkapnya.
Meskipun sempat ditutupi awan, namun masyarakat dapat melihat dengan jelas gerhana matahari berbentuk sabit saat puncak gerhana berlangsing yaitu pukul 07.20 WIB.
"Tadi sempat berawan namun kelihatan gerhana bentuk sabit," ungkap warga lainnya, Mirna.
Selain menonton langsung, masyarakat juga dapat menyaksikan fenomena matahari melalui layar yang telah disiapkan oleh BMKG Mata Ie di lantai bawah.
Kepala Stasiun BMKG Mata Ie, Eridawati mengatakan untuk Banda Aceh gerhana matahari yang tampak sebanyak 76 persen. Sehingga matahari akan tertutup piringan bulan hingga tampak seperti sabit.
Pemantauan gerhana matahari sebagian di wilayah Kota Banda Aceh juga dilakukan oleh Kementrian Agama Kantor Wilayah Aceh. Pihak kementrian sudah menyiapkan lima unit teleskop dan empat unit teodolit untuk memantau proses gerhana matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)