"Memang sempat ditangani di sini (RS Sarah Medan). Kita menyarankan agar tangannya diamputasi karena kondisinya remuk. Tetapi ibunya menolak dan bersikeras tangannya harus diobati. Malamnya, pasien langsung dirujuk ke rumah sakit lain," kata Sulung, petugas di RSU Sarah, Jalan Baja Raya, Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/2/2016).
Informasi dihimpun Metrotvnews.com, insiden berawal saat bocah yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak itu bermain di gerobak penjual es tebu milik Sri, 19, di Pasar Petisah. Saat itu, Luis tengah asik bermain dan luput dari pantauan ibunya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sri yang melihat Luis memainkan mesin penggiling tebu sempat melarangnya. Meski telah dilarang berulangkali, korban terus memainkan mesin penggilng tebu dalam keadaan hidup.
"Udah kularangnya, tapi tetap juga dimainkannya mesinnya. Aku pun tadi lagi melayani pembeli, enggak lama si Luis menjerit kalau tangannya termasuk ke dalam mesin itu, langsung kumatikanlah mesinnya," ujar Sri.
Warga dan pengunjung pasar Petisah berkerumun di lokasi guna menyaksikan langsung peristiwa itu. Warga mencoba membantu mengeluarkan tangan Luis dari mesin penggilingan tebu.
Luis terus menangis dalam dekapan ibunya saat sejumlah warga mencoba membongkar mesin penggiling tebu tersebut. Tak lama, mesin penggiling tebu berhasil dibongkar. Luis kemudian diboyong berikut mesin penggiling tebu menuju RS Sri Ratu guna mendapat pertolongan medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
