medcom.id, Medan: Peringatan hari buruh di Kota Medan diwarnai kericuhan. Buruh dari beberapa organisasi terlibat bentrok di Jalan Sutomo, Medan, Sumatera Utara, Minggu 1 Mei.
Sedikitnya 25 orang ditangkap petugas Polresta Medan dari kericuhan yang terjadi di Gelanggang Remaja Medan, sekitar pukul 14.00 WIB. Buruh yang dibekuk terdiri dari 10 orang dari Serikat Buruh Sosial Demokrat, enam orang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Unimed (GMNU), tiga orang dari Kelompok Komiks Revolusi Agraria, dua orang dari Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka, dua orang dari Serikat Pekerja Tally Pelabuhan, satu orang dari Kelompok Demokrasi untuk Negeri Indonesia, dan satu orang tanpa organisasi perburuhan.
Kepala Polresta Medan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, kericuhan terjadi dilatarbelakangi sejumlah oknum yang memprovokasi massa buruh lain. Kericuhan berawal dari adu mulut dan meluas.
"Mereka coba memprovokasi buruh di dalam (GOR) sehingga hampir muncul kericuhan. Ada beberapa provokator yang bukan buruh tapi mahasiswa. Nanti akan kami periksa," kata Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto, Minggu (1/5/2016).
Sebelumnya pihak Polresta Medan akan membubarkan massa karena menggelar aksi di lokasi yang tidak sesuai dengan izin. "Seharusnya mereka melakukan aksi di Lapangan Merdeka Medan," ujar dia.
Secara keseluruhan, lanjut Mardiaz, unjuk rasa yang berlangsung di Medan berjalan dengan lancar dan relatif aman. Ia pun menegaskan, akan menindak buruh yan terlibat ricuh dan melanggar ketentuan.
Dalam aksinya, para buruh menyuarakan pencabutan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan penghapusan outsource, sistem kerja kontrak dan harian lepas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
