Sebagian besar warga Batam memanfaatkan aliran gas untuk memasak. Sales Area Head Perusahaan Gas Negara (PGN) Batam, Amin Hidayat, mengatakan, jaringan pipa gas yang sudah terpasang di Batam mencapai 150 kilometer (km). Jaringan itu membentang hampir di seluruh wilayah di Batam.
Tak hanya di pusat kota, tetapi juga di sejumlah kawasan industri dan pemukiman warga. "Hampir semua segmen sudah kita aliri, mulai kawasan industri, hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan pemukiman warga. Target kita sampai Desember ini 5.000 rumah tangga menggunakan gas," kata Amin, Jumat (16/12/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Secara fisik, sambung Amin, seluruh jaringan pipa gas sudah terpasang. Hanya ada beberapa tempat yang belum teraliri gas, di antaranya wilayah Batuaji dan Sagulung.
Adapun kawasan industri yang sudah menggunakan gas. Di antaranya Batamindo, Panbil, Kabil, Kawasan Industri Tunas, dan Cammo.
Amin menilai Batam siap menjadi Kota Gas. Batam juga memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk mengisi gas pada kendaraan.
Bagi kawasan komersil, seperti hotel, plaza, dan restoran atau rumah sakit yang belum mendapatkan pasokan gas dapat melakukan pengisian melalui Gas Transport Model (GTM). Selain mudah, tambah Amin, penggunaan gas pasa alat ini juga lebih efisien.
"Sampai saat ini kami belum menghentikan proyek pembangunan jaringan pipa gas di Batam. Proyek ini akan berjalan terus sampai semua wilayah di Batam teraliri gas," pungkas Amin.
Menurut Amin, jaringan pipa gas bekerja layaknya listrik dan air. Bahkan jaringan juga memiliki alat meteran yang dipasang di dekat teras rumah.
"Kemudian pipa dari meteran itu masuk ke rumah dan terhubung langsung dengan kompor gas," lanjut Amin.
Besaran biaya pemakaian gas bakal tercatat di meteran. Sehingga warga tak perlu lagi membeli tabung gas.
"Pipa gas ini lebih aman. Sebab tekanannya lebuh rendah ketimbang gas dalam tabung," ujar Amin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
