Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, erupsi Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara terjadi pada pukul 18.29 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, Gunung Sinabung mengalami erupsi yang tidak terlalu besar dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.500 meter.
"Angin bertiup perlahan ke Timur-Tenggara. Material abu vulkanik terbawa angin dan jatuh di Kota Medan," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Minggu (3/7/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Sutopo, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung hingga saat ini masih tinggi. Potensi erupsi susulan juga masih tinggi. Pada hari ini, lanjut Sutopo, sudah terjadi tiga kali erupsi, 38 kali gempa guguran, 10 kali gempa frekuensi rendah, dan dua kali gempa hybride.
"Teramati guguran lava sejauh 700-1000 meter kearah Tenggara-Timur dan sejauh 1000 meter kearah Selatan-Tenggara," jelas Sutopo.
Status Gunung Sinabung masih dalam kondisi awas. Sutopo menuturkan, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer puncak Sinabung.
Masyarakat dalam jarak 7 kilometer untuk sektor selatan-tenggara, 6 kilometer untuk sektor tenggara-timur, dan 4 kilometer untuk sektor utara-timur laut agar dievakuasi ke lokasi yang aman.
"Artinya daerah itu adalah zona merah yang sangat berbahaya dan harus dikosongkan," beber Sutopo.
Sutopo menambahkan, hingga saat ini masih ada 9.319 jiwa atau 2.592 kepala keluarga yang mengungsi di sembuilan pos pengungsian. Diperkirakan, pengungsi ini akan merayakan lebaran di lokasi pengungsian.
Tak hanya itu, masih ada 1.683 kepala keluarga warga dari empat desa yang tinggal di hunian sementara sambil menunggu proses relokasi mandiri. Mereka adalah warga Desa Berastepu, Gamber, Kota Tonggal, Gurukinayan yang desa asalnya dinyatakan sebagai zona merah dan harus direlokasi.
"Masyarakat diimbau untuk mematuhi semua larangan. Zona merah adalah daerah yang sangat berbahaya. Masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona merah tersebut," pungkas Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)