Mahasiswa membawa spanduk bertuliskan 'Rapor Merah Pendidikan Aceh'. Ada pula yang membawa poster bertuliskan 'Aceh Sejahtera Benahi Pendidikan'.
Fachra Muharyanda, koordinator aksi, mengatakan kondisi pendidikan di 23 kabupaten dan kota memprihatinkan. Aceh mendapatkan dana otonomi khusus sebesar Rp7,7 triliun tiap tahun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun besaran dana itu tak mampu mengangkat kondisi pendidikan di Aceh. Nyatanya pada 2015, Aceh berada di peringkat ke-32 dari 34 provinsi di Indonesia dalam pelaksanaan Ujian Nasional.
"Pemerataan guru juga jadi masalah sekarang. Lebih banyak guru di perkotaan daripada di desa-desa," ungkap Fachra usai berdemonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional di depan Kantor Dinas Pendidikan Aceh.
Mereka pun menuntut Kepala Dinas Pendidikan segera menangani masalah tersebut. Bukan hanya meningkatkan kualitas, pemerintah juga harus memeratakan pendidikan.
"Evaluasi juga kinerja pejabat di lingkungan dinas pendidikan," ujar Fachra.
Sementara itu Kasubdiknas yang juga menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh, Nasrul, mengatakan menampung aspirasi mahasiswa itu.
"Untuk mengatasi bidang pendidikan semua butuh proses. Tapi aspirasi kalian akan saya sampaikan ke Pak Darjo (Kepala Dinas Pendidikan Aceh)," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)