Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan semburan abu vulkanik tersebut disertai dengan guguran lava sejauh 1.000 km ke arah Selatan.
"Lama gempa erupsi 386 detik. Angin bertiup sedang ke barat-barat daya. Aktivitas vulkanik masih tinggi, status Gunung Sinabung Level IV (Awas)," jelas Sutopo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pihaknya mengimbau masyarakat dan pengunjung tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur dari puncak Gunung Sinabung.
"Masyarakat yang beraktivitas dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar hujan," tambahnya.
Lebih lanjut Sutopo menjelaskan, mengingat telah terbentuknya bendungan alam di hulu Sungai Laborus, penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap waspada.
"Bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, karena tidak kuat menahan volume air sehingga berpotensi mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir," ungkapnya.
Ia pun telah mengarahakan agar BPBD Kabupaten Tanah Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bahaya lahar hujan/banjir bandang ini kepada penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
