Foto ilustrasi. (Ant/Jojon)
Foto ilustrasi. (Ant/Jojon) (Farida Noris)

BBPOM Medan Temukan Vaksin dan Serum Palsu di Sumut

pemalsuan vaksin
Farida Noris • 29 Juni 2016 16:19
medcom.id, Medan: Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan pernah mengungkap kasus vaksin dan serum palsu di Sumatera Utara pada 2014 dan 2015. Modus yang dilakukan para pelaku dengan mengganti label pada ampul obat antialergi.
 
"Pada tahun 2014 dan 2015, pernah ditemukan vaksi palsu dan serum palsu di Sumut. Bahkan para pelakunya sudah diproses hukum," kata Kepala BBPOM Medan M Ali Bata Harahap, Rabu (29/6/2016).
 
Menurut Ali Bata pada 11 Februari 2014, tim BBPOM bersama Polda Sumut menggeledah sebuah rumah di Medan. Petugas menangkap tersangka DS. Tersangka mengaku menjual Antitetanus Serum (ATS) atau vaksin TT palsu seharga Rp120 ribu per ampul.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saat itu, tim menemukan ATS injeksi palsu. Isi serum dengan label ATS ini ternyata obat antialergi dipenhydramin injeksi. Pelaku melepas label dipenhydramin dan memasang label ATS atau label vaksin tetanus (vaksin TT) pada ampul obat antialergi itu. Ampulnya memang hampir sama," ucap Ali Bata.
 
Petugas lantas menggeledah sebuah rumah di Kota Binjai pada 12 Februari 2014. Dari sana ditemukan 106 ampul yang ternyata berisi obat antialergi dipenhydramin, serta label ATS injeksi, label vaksin TT, dan kotak ATS injeksi. Namun tersangka HI melarikan diri.
 
"Kemudian petugas juga memeriksa apotek MR di Medan. Di tempat ini ditemukan 10 ampul ATS palsu. Pemilik apotek, RS, mengaku memperoleh ATS injeksi itu dari sales freelance. Terhadap tersangka RS ini telah diproses hukum dan perkaranya telah disidangkan di PN Medan," kata Ali Bata.
 
Ali Bata menambahkan, pada 23 April 2015, petugas BBPOM juga menemukan ATS diduga palsu di RS Padang Lawas. Pihak rumah sakit menyatakan ATS itu diperoleh dari Apotek HJ Padang Lawas. Petugas pun memeriksa apotek itu dan menemukan ATS palsu sebanyak 850 ampul.
 
"Hasil pemeriksaan tersangka WA, pemilik Apotek HJ, bahwa produk ATS injeksi palsu itu diperoleh dari sales freelance dari Provinsi Riau. Terhadap WA telah dilakukan proses hukum," jelas Ali Bata.
 
Namun, sejak penangkapan tersangka pemalsuan vaksin palsu di Jakarta dan sekitarnya, BBPOM Medan belum menemukan vaksin palsu di Sumatera Utara
 
"Kalau untuk vaksin lainnya seperti yang disebutkan, dipalsukan dalam kasus yang baru ini, belum ada kita temukan. Tim masih bekerja," pungkas Ali Bata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SAN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif