Nasrul dijemput langsung oleh Kabid Humas Polda Aceh Komisaris Besar Polisi T Saladin didampingi Kepala Desa Berandang, Kecamatan Ranto Pereulak, Aceh Timur, di kilometer 12 Cot Girek Aceh Utara.
Saladin mengaku pihaknya sudah berkomunikasi dalam dua pekan terakhir. Saladin mengatakan Nasrul alias Singkleng menyerahkan diri karena sadar akan kesalahannya selama ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat dijemput, ujarnya Nasrul tidak membawa senjata api. Hanya saja ada sebuah granat nanas yang disimpan di Kampung Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Perlak, Aceh Timur.
"Kita langsung panggil tim Jihandak untuk mengamankan granat tersebut," ungkap Kombes Pol T.Saladin, minggu (17/1/2016).
Saladin mengatakan meski termasuk salah seorang anggota kelompok bersenjata Raja Rimba, Nasrul tidak terlibat terlalu lama dalam kelompok tersebut. Nasrul hanya bertugas sebagai penjaga tahanan PT. Medco E&M Malaka, Malcomi Primerose yang pernah diculik kelompok tersebut.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi juga memberi apresiasi pada Nasrul yang berani menyerahkan diri dan mengakui kesalahannya. Meskipun begitu, pihak kepolisian masih tetap menjalankan proses hukum terkait perbuatannya selama ini.
"Dia bukan ditangkap, meski sempat jadi DPO tapi dia menyerahkan diri dan juga granat nenas," lanjut Saladin
Nasrul alias Singkleng mengaku menyerahkan diri tanpa paksaan siapapun. Sebelumnya, dia mengaku pernah lari ke Medan, Sumatera Utara selama dua hari sebelum bersembunyi dalam hutan di kawasan Aceh Utara.
"Saya juga minta teman-teman yang masih di gunung untuk menyerahkan diri," pinta Nasrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)