"Seharusnya penularan itu bisa diantisipasi dengan melakukan sosialisasi," ucap Manager Proyek Global Fund Dinas Kesehatan Sumut, Andi Ilham, Rabu (30/11/2016).
Andi mengatakan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak seharusnya bisa dicegah dengan deteksi dini terhadap ibu hamil sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 serta PMTCT (Preventing Mother To Child Transmission) seperti tes HIV dan konseling, minum ARV, pelayanan persalinan yang aman, dan pelayanan pemberian nutrisi bagi bayi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi, kalau dilakukan pemeriksaan, tentu lebih mudah memutus penularannya," ucap dia.
Penularan HIV/AIDS dari ibu ke bayi, kata Andi, disebabkan karena terjadinya kontak cairan darah. Namun, jika ibu dengan HIV/AIDS segera mengikuti program pencegahan, anaknya tak akan tertular.
Menurut Andi, penanggulangan HIV/AIDS bisa dilakukan dengan adanya komitmen pemangku kepentingan di setiap kabupaten/kota di Sumut. Karena, jika implementasi penanggulangan HIV/AIDS tidak dijalankan, maka kasus orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) akan terus meningkat.
"Program apa yang bisa dilakukan kabupaten/kota? Promosi dan pencegahan biayanya lebih murah dari pada menunggu orang sakit berobat. Jadi, kalau sudah disosialisasikan di masyarakat, maka konseling dan testing lebih mudah," ucapnya.
Pemerintah daerah juga diminta melatih kader-kader desa untuk menyampaikan informasi agar masyarakat mau diajak menjalani tes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)