"Presiden Jokowi telah memberikan sikap yang jelas dan tegas dengan pernyataan dan tindakannya bahwa Indonesia serius dalam mengelola lautnya dan menjaga kedaulatan perairannya," ujar Swift, saat menjadi salah satu pembicara dalam acara International Fleet Review (IFR) di Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (14/4/2016).
Secara khusus ia memuji cara-cara yang diambil pemerintah Indonesia menenggelamkan kapal-kapal yang terbukti menangkap ikan secara illegal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Swift mengatakan mekanisme untuk mempertahankan stabilitas perairan suatu negara telah diatur secara jelas dalam hukum internasional. Dia menekankan pentingnya kerja sama multilateral untuk menghadapi tantangan bersama yang dihadapi negara-negara maritim seperti pembajakan, bencana alam, penangkapan ikan ilegal maupun ketegangan yang terjadi di Laut Cina Selatan.
Ia memuji dan mencontohkan latihan gabungan ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) Plus di Brunei, Rim of the Pacific (RIMPAC), dan kerja sama lain yang bermanfaat dalam menjaga stabilitas di kawasan.
"Selain latihan multilateral, AS juga melakukan latihan gabungan bilateral bersama Indonesia seperti Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT)," kata dia.
Dalam kesempatan berbicara di Western Pacific Naval Symposium di Hotel Grand Inna Muara Padang, Swift mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia merupakan sumber kemakmuran bagi seluruh wilayah Indo-Asia-Pasifik. "Orang telah berlayar, berdagang, memancing dan berpatroli di perairan ini selama ribuan tahun," ujarnya.
IFR merupakan rangkaian dari acara Komodo 2016 yang merupakan latihan gabungan Angkatan Laut dari 36 negara. Acara berlangsung 12-16 April di Padang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)