"Kita tahu, menjelang Ramadan ada peningkatan demand (tuntutan kebutuhan). Karenanya, kita harus memastikan panen dalam waktu dekat. Jangan sampai harga, seperti cabe, menjadi sangat 'pedas' seperti tahun lalu. Produksi dan stok harus kita jamin," kata Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi di Medan, Kamis 4 Mei 2017.
Tengku juga meminta kepada bulog agar rutin melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi gejolak harga. Sanksi tegas akan diberikan kepada spekulan yang terbukti menimbun barang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya berharap, Kapolres dan Bupati/Wali Kota ikut melakukan pengecekan stok di gudang. Kalau gudangnya melaporkan secara rutin stok yang ada, berarti itu legal. Kalau tidak, berarti keberadaannya tidak berizin dan ilegal. Itu ukurannya," jelas Erry.
Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel menambahkan, pihaknya akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari lintas lembaga untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di pasar. Satgas beranggotakan Kepolisian, Dirkrimsus, Dinas Perdagangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perhubungan, Bulog, serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
"Jadi langkahnya adalah pencegahan terjadinya spekulasi dan penimbunan. Langkah kedua adalah penindakan hukum, tegas. Namanya juga satgas, akan ada tindakan," jelas Rycko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
