Kepala Dinas Tenaga Kerja Langkat, Syaiful Abdi, mengatakan warga asal Tiongkok yang mendominasi tenaga kerja asing. Ia mencatat 28 warga Tiongkok bekerja di PT Sinohidro Corporation.
"Terdapat juga warga Tiongkok yang bekerja selaku manager keuangan di PT Poli Kencana Raya Kecamatan Besitang dan 40 orang WNA asal Tiongkok yang bekerja di PT Guangdong Power Engineering Corporation di proyek PLTU Pangkalan Susu," kata Syaiful Abdi di ruang kerjanya, Senin (3/10/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara, kata Syaiful Abdi, satu orang warga Jerman bekerja sebagai tenaga ahli air minum di PT Tirta Investama di Kecamatan Sei Bingei. Di Perkebunan Kelapa Sawit Langkat Nusantara Kepong, ada enam WNA asal Malaysia yang bekerja di sana.
"Disnaker hanya melakukan pendataan saja dan memantau serta monitoring mereka. Namun izin untuk mempekerjakan tenaga asing itu berada di Kementerian Tenaga Kerja. Jadi untuk para pekerja asing ini Pemkab Langkat belum bisa bertindak bila mereka melanggar aturan disebabkan izin mereka dikeluarkan Kementerian Tenaga Kerja," ungkapnya.
Namun demikian, Pemkab Langkat telah membentuk tim pengawasan terhadap orang asing dengan melibatkan unsur TNI, Polri, Imigrasi, melakukan razia terhadap penginapan orang asing karena adanya selisih tenaga kerja.
"Razia yang kita lakukan saat itu dikarenakan adanya laporan tentang selisih tenaga kerja asing di lapangan dengan pendataan berdasarkan data yang ada. Setelah dilakukan penelitian di lapangan ternyata kita tidak menemukan adanya kesalahan data," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
