"Presiden berpesan jangan sampai program sosial tidak sampai kepada masyarakat di sana (Sinabung)," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Bandara Kualanamu, Medan.
Khofifah menjelaskan pihaknya tetap berupaya menjalankan perekonomian masyarakat dan anak-anak tetap bisa bersekolah meskipun Gunung Sinabung masih sering mengeluarkan awan panas. Hal itu bisa terwujud salah satunya dengan pemberian bantuan sosial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Format bantuan bagaimana anak-anak di sana tetap bisa sekolah. Adapun lahan mereka tentu tidak bisa digarap karena mereka di pengungsian," imbuhnya.
Selain itu, Khofifah mengatakan, dengan ditetapkannya status Gunung Sinabung menjadi darurat maka masyarakat dapat menerima bantuan.
"Yang dilakukan Kementerian Sosial akan menyisir kalau Bupati sudah menetapkan darurat, berarti jatah hidup bisa disalurkan untuk 90 hari," jelasnya.
Selain memastikan sampainya program sosial kepada para pengungsi Gunung Sinabung, dirinya juga memberikan santunan kepada keluarga korban tewas dan korban yang kritis.
Sementara itu, total korban awan panas Gunung Sinabung berjumlah sembilan orang, terdiri tujuh korban tewas dan dua korban kritis. Kedua korban kritis masih dirawat di RSUPH Adam Malik, Medan.
Kedua korban tewas mengalami luka bakar diatas 60 persen dan seluruh korban tewas akibat semburan awan panas dari Gunung Sinabung. Tepatnya, di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, yang merupakan zona merah atau larangan beraktivitas dikarenakan hanya berjarak 5 kilometer dari Gunung Sinabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)
