Dalam kesempatan tersebut, JK yang juga Ketua Dewan Mesjid Indonesia mengatakan, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi ikon masjid di Indonesia. Bagi masyarakat Aceh, ujarnya, keberadaan mesjid ini tidak bisa lepas dari setiap aktivitas. Selain menjadi lambang bagi daerah, masjid ini juga menjadi simbol peradaban Islam di Tanah Rencong.
Proyek perluasan halaman dan penambahan sejumlah infrastruktur masjid, kata JK, harus bisa meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Masjid harus multifungsi. Selain tempat salat, masjid juga bisa menjadi tempat pendidikan dan tempat untuk memajukan ekonomi masyarakat," sebut JK di hadapan tamu undangan.
Perluasan halaman Masjid Raya Baiturrahman dimulai sejak Juli 2015. Sejumlah infrastruktur turut dibangun seperti 12 payung elektrik yang didesain menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Proyek tahap pertama ini menelan anggaran hingga Rp500 miliar. Selain itu juga dibangun basement sebagai tempat parkir yang menampung 300 kendaraan roda dua dan 347 kendaraan roda empat.
Setelah renovasi, Masjid Raya Baiturrahman yang sebelumnya hanya mampu menampung 9 ribu orang, kini mampu menampung 24 ribu orang, baik di dalam maupun luar masjid. Perluasan ini juga didukung 288 titik tempat wudu di basement.
"Ini adalah masjid di Serambi Mekkah bergaya Madinah," ungkap Jusuf Kalla.
Usai peresmian, Wapres didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah meninjau sejumlah infrastruktur yang telah selesai dibangun tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
