"Apabila Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin tidak segera memfasilitasi para pihak untuk duduk bersama dalam menyelesaikan masalah, hal ini terus berkepanjangan," kata Sutrisno Kamis 23 Februari 2017.
Aksi Sweeping dilakukan pengemudi bentor Rabu 22 Februari kemarin, Akibatnya bentrok tak terhindarkan. Aksi diduga akan tetap berlanjut jika tidak segera ditangani oleh pemerintah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Pengemudi Gojek Bentrok dengan Penarik Bentor di Medan
Menurut Dzulmi, peristiwa yang terjadi bertolak belakang dengan penghargaan di bidang tata kelola lalu lintas yang baru-baru ini diterima Wali Kota Medan dari Menteri Perhubungan beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Medan tidak memiliki grand design sistem transportasi Kota khususnya kepada transportasi berbasis online yang hadir.
"Pemkot Medan tidak memiliki perangkat regulasi yang dapat digunakan untuk mengatur sistem online. Sehingga kehadiran transportasi seperti Gojek, Grab Car dan sejenisnya mendapat penolakan dari pihak pengelola transportasi publik lainnya," urainya.
Selain itu, pemasalahan lain yang harus dicermati adalah laju penambahan jumlah kendaraan bermotor tidak sebanding dengan laju penambahan ruas jalan. Hal ini membuat kepadatan pengguna jalan raya berdampak terhadap pengemudi di jalan raya.
Ditambah lagi, tingginya angka pengangguran dan sempitnya lapangan kerja mengakibatkan banyak warga yang memilih bekerja sebagai pengemudi angkutan kota, becak motor, taksi hingga angkutan umum berbasis online.
Belum lagi kelayakan pengendara dalam mengemudi kendaraan, proses penerbitan SIM yang mudah, serta penataan ruang yang tidak tepat dan penggunaan area yang tidak sesuai peruntukan juga menjadi variabel penyumbang persoalan sistem transportasi di Kota Medan.
Dirinya berharap masyrakat tidak terpancing isu-isu negatif yang dapat menimbulkan perpecahan. Khusus kepada Wali Kota Medan agar segera mengambil dan menyusun langkah strategis, terencana, dan terukur, serta konkret baik untuk program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, dalam menangani permasalah transportasi Kota Medan.
"Wali Kota harus bersikap cepat, karena hal ini berdampak untuk menjaga suasana yang kondusif bagi kehidupan sosial di Kota Medan, terutama bagi ekonomi masyrakat," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)