"Satu sopir truk kayu positif menggunakan sabu dan satu lagi sopir truk barang positif menggunakan ganja," kata Kepala Dinas Perhubungan Ogan Ilir Dicky Syailendra di lokasi pemeriksaan, Senin 19 Juni 2017.
Keduanya keudian dibawa Badan Narkotika Nasional (BNN) Ogan Ilir untuk ditindaklanjuti dan diproses. "Ini salah satu upaya kami dalam mengantisipasi dan meminimalisir kecelakaan saat mudik lebaran," pungkasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terpisah, Dirlantas Polda Sumsel Kombes Raden Slamet Santoso mengatakan, sejak awal Ramadan hingga 17 Juni 2017, angka kecelakaan masih cenderung tinggi. Bahkan, 26 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
"Ada 50 lakalantas di Sumsel, 19 korban luka ringan, 31 luka berat, dan 26 korban meninggal," katanya.
Angka tersebut memang lebih kecil dibandingkan bulan lalu, di mana ada 94 kecelakaan lalu lintas dengan 47 orang luka dan 34 korban meninggal. Mayoritas korban laka lantas adalah pengendara sepeda motor.
Penyebab kecelakaan diduga karena tidak menguasai kendaraan, kecapekan, dan mengantuk. Daerah yang paling banyak terjadi kecelakaan di antaranya Kota Palembang, Ogan Ilir, OKI, dan Banyuasin.
"Kami menghimbau agar pemudik lebih berhati-hati jika bepergian mudik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
