"Upaya penyelamatan harimau sumatera amat mendesak. Harus ada penyelamatan dan konservasi yang maksimal," kata pendiri Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD), dalam keterangan tertulis, Selasa 23 Mei 2017.
YAD lantas mengagas pembentukan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD). Hashim berharap pembentukan pusat rehabilitasi ini bisa menyelamatkan spesies harimau sumatera.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kepedulian dan keberpihakan untuk kelestarian satwa liar, khususnya Harimau Sumatera sepatutnya juga menjadi gerakan bersama,” kata dia.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyambut baik inisiatif ini. dari masyarakat untuk upaya konservasi. “Ini adalah pijakan bagi semua pihak untuk melanjutkan dan meningkatkan rintisan-rintisan dalam upaya konservasi harimau sumatera,” kata Kepala BKSDA Sumatera Barat Toto Indraswanto.
Direktir Eksekutif YAD, Catrini Kubontubuh, mengatakan, PR-HSD akan memberikan sumbangsih dalam meningkatkan upaya konservasi dengan mulai melakukan langkah 3R, yakni rescue (penyelamatan), rehabilitate (rehabilitasi), dan release (pelepasliaran).
"Jika berhasil, YAD juga berencana melakukan langkah yang sama untuk melestasikan satwa dilindungi lain seperti badak dan orangutan," kata Catrini.
Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD) merupakan lingkungan yang dibangun sangat mirip dengan habitat asli harimau sumatera di lahan seluas 10 hektare. Pada tahap awal dibangun lingkungan seluas 50x50 meter dilengkapi dengan kandang jepit dan kandang untuk perawatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)