Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ikut hadir dalam acara tersebut. Ia didampingi Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjend TNI Lodewyk Pusung serta jajaran, Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel serta jajarannya, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Dengan penuh khidmat, Gatot dan ribuan prajurit TNI dan Polri mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Dzikir Tazkira Sumut Buya K. H. Amiruddin. Gatot mengatakan, dengan berdoa maka tidak akan membuat seseorang lupa diri.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Karena saat ini banyak orang yang sombong seolah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini miliknya sendiri," kata Gatot di Landud Soewondo Medan, Sabtu (19/11/2016).
Meskipun begitu, ia tidak menampik masih banyak juga orang yang baik. Ia pun menyatakan, kehadirannya dalam acara bersama para ulama dan seluruh prajurit TNI dan Polri untuk menyatukan hati berdoa kepada para pahlawan perintis kemerdekaan dan pahlawan pengisi kemerdekaan.
"Seluruh elemen masyarakat harus menyatukan hati dan menghilangkan kesombongan masing-masing untuk tetap mempertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tegas dia.
Hal tersebut, menurut dia, seperti meneladani apa yang dilakukan pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia. "Makanya kita bergandeng tangan agar tercapai cita-cita bangsa seperti seperti sila kelima (Pancasila) 'keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(OGI)