"Kami akan bagikan 50 kacamata gerhana di lokasi pengamatan yakni di Muko-Muko, Bengkulu," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono, Jumat (4/3).
Dikatakannya, bagi masyarakat yang tidak bisa menikmati gerhana matahari total secara langsung, bisa menyaksikan melalui wesbite BMKG dengan link https://media.bmkg.go.id/gmt. Sebab, BMKG akan menyiarkan langsung gerhana matahari total melalui live streaming. "Kami sedang pesan 100 kacamata lagi untuk dibagikan ke masyarakat," kata dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Rahmat mengingatkan masyarakat untuk tidak mengamati gerhana matahari total dengan mata telanjang. Sebab, cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak laposna retina mata yang berisi syaraf sensitif.
Apalagi, retina tidak memiliki sensor sakit. Sehingga, saat menatap langsung, masyarakat tidak menyadari matanya sedang dalam keadaan berbahaya. "Kerusakan pada retina berupa penglihatan kabur, yang dapat dialami selama beberapa jam sampai mingguan. Kerusakan pemanen hingga kebutaan," ujarnya.
Menurutnya, cara yang paling aman adalah dengan menggunakan alat yang dilengkapi filter khusus untuk melihat matahari. Sedangkan, kacamata hitam biasa, film foto dan film rontgen, tidak aman digunakan untuk melihat gerhana matahari.
Gerhana matahari total akan melintasi 12 Provinsi di Indonesia. Yaitu, Sumatera Barat bagian selatan, Bengkulu, Jambi bagian selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat bagian selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Gerhana matahari juga akan terlihat di wilayah lain, walaupun tak terlihat secara penuh.
Sementara itu, warga Kota Padang berencana melaksanakan salat gerhana yang dipusatkan di ruang terbuka hijau (RTH) Imam Bonjol. Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengimbau warga Kota Padang untuk bersama-sama melakukan salat gerhana sebagai bentuk rasa syukur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
