"Kericuhan antara dua pendukung pendeta. Kami masih mediasi," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, di Pekanbaru, Riau, Minggu (27/3/2016).
Bentrokan pecah pascaibadah Minggu pagi, pukul 08.30 WIB. Diduga, kericuhan disebabkan adanya penolakan pelantikan pendeta baru Kepas Purba menggantikan pendeta Kana Silitonga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penolakan itu lantaran masa kepemimpinan pendeta Kana Silitonga belum habis. Namun, sejumlah pihak menuding adanya kesalahan yang dilakukan oleh pendeta Kana Silitonga sehingga harus segera diganti.
Vera Luasiana, seorang jemaat gereja mengatakan, sedianya pergantian pendeta itu dilakukan pada Minggu ini. Namun, terjadi penolakan antara pendukung pendeta baru dan pendeta lama hingga berakhir ricuh.
"Hingga saat ini, polisi masih berjaga-jaga sementara polisi lainnya masih terlihat memediasi dua kubu jemaat," kata Vera.
Akibat kericuhan itu, ibadah yang seharusnya dilakukan pada pukul 10.30 WIB tadi hingga siang ini urung dilakukan.
Kepala Bagian Operasional Polresta Pekanbaru Komisaris Polisi M Sembiring mengatakan, sebanyak 220 personel bersiaga mengamankan lokasi kericuhan. Sembiring memastikan kericuhan itu tidak sampai menyebabkan kontak fisik.
"Hanya adu suara, tidak ada kontak fisik. Kami masih terus berjaga-jaga," kata Komisaris Polisi M Sembiring.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
