Pedagang berusaha menyelamatkan barang dagangan dari kios yang berada di dalam pasar swalayan di Jalan Aksara, Medan, Sumut, Selasa (12/7/2016). Foto: Metrotvnews.com/Farida Noris
Pedagang berusaha menyelamatkan barang dagangan dari kios yang berada di dalam pasar swalayan di Jalan Aksara, Medan, Sumut, Selasa (12/7/2016). Foto: Metrotvnews.com/Farida Noris (Farida Noris)

Pemilik Kios Plaza Ramayana: Sudah Habis Air Mataku

kebakaran pasar
Farida Noris • 12 Juli 2016 19:56
medcom.id, Medan: Maria hanya bisa terduduk menatap kobaran api melumat Plaza Ramayana Aksara di Jalan Aksara, Percut Seituan, Kota Medan, Sumatera Utara. Wanita berambut pendek itu tak menyangka tempat yang bertahun-tahun menjadi sumber penghasilannya hangus terbakar.
 
"Tak bisa lagi aku menangis. Sudah habis air mataku. Kutangisi pun, barang-barang kami sudah hangus. Kami di sini hanya bisa menatap bangunan terbakar," kata Maria, pemilik kios di Blok 2 Lantai 2, Selasa (12/7/2016).
 
Warga Jalan Pelita itu menghidupi lima anaknya dari berjualan pakaian di gedung itu. Bertahun-tahun Maria menggantungkan hidup dari berdagang. Tak hanya menghidupi keluarganya, Maria bahkan bisa menyekolahkan anak-anaknya dari berjualan pakaian di plaza itu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saya teringat, bolak-balik masuk gedung ini. Tadi pagi baru saya belanja. Tiba-tiba kawan menelepon, katanya Plaza Ramayana terbakar. Saya langsung kejar ke sini. Sempat saya masuk kios, ternyata api makin membesar. Saya hanya bisa menyelamatkan satu patung dan selembar baju," urai Maria.
 
Maria sudah membuka kios di sana sejak 1995. Dalam sehari rata-rata dia meraup omzet Rp2 juta. Bahkan, saat hari besar keagamaan, omzet yang diperoleh mencapai Rp15 juta per hari.
 
"Saya tak tahu harus bagaimana lagi. Setelah ini, ribuan orang menjadi pengangguran. Kami mau mengadu sama siapa? Kami hanya bisa menerima kenyataan," urai Maria.
 
Lina, pemilik dua kios pakaian di lantai 2 blok 4, juga hanya bisa menangis. Berulang kali pedagang lain berusaha menenangkannya. Wanita yang tinggal di Jalan Aksara itu kian histeris ketika melihat api semakin membesar. 
 
Beberapa kali ledakan yang terdengar dari dalam gedung membuat para pedagang kian gusar. Bangunan juga mulai terlihat ambruk.
 
"Cemanalah, Dek, dari berjualan ini penghasilan kami. Baru lagi aku belanja. Semua barang-barang terbakar. Satu pun tak ada yang bisa kuselamatkan," kata dia.
 
Menurut Lina, omzet yang mereka peroleh dari berjualan pakaian di gedung it mencapai puluhan juta per hari. Apalagi ibu dua anak itu memiliki dua kios pakaian.
 
"Pas Lebaran itu, dapat Rp20 juta per hari. Apalagi kami punya pelanggan tetap. Kalau hari biasa, paling dapat Rp3 juta. Sudah stres saya, ditangisi pun tak ada artinya lagi," kata Lina.
 
Api mulai melalap gedung itu sekitar pukul 12.00 WIB. Api diduga berasal dari salah satu toko pakaian milik Mak Eben di Lantai 2 Blok 6. Hingga pukul 18.30 WIB, api belum berhasil dipadamkan. 
 
Mobil pemadam terus berusaha memadamkan api. Sedikitnya ada 30 unit mobil pemadam kebakaran dari Medan dan Deliserdang yang dikerahkan. Dalam peristiwa ini, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif