"Memang lama surutnya. Agak lain fenomenanya. Apalagi setiap malam hujan turun. Tapi, tadi saya ke sana, airnya sudah surut ke aspal," kata Kalaksa Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak, Selasa (20/9/2016).
Hannalore menjelaskan ketinggian air di tiga kecamatan itu mencapai 40 sentimeter. Namun, di beberapa lokasiketinggian air mencapai satu meter.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita khawatir air semakin tinggi. Sebenarnya ini banjir rob atau padang surut biasa, hanya saja diperburuk dengan curah hujan tinggi. Ditambah ada tanggul yang pecah di Kampung Nelayan," kata dia.

Tim BPBD, tambah Hannalore, telah membuat posko tak jauh dari lokasi. Ada warga yang dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Namun, ada juga warga yang memilih bertahan.
Hannalore meminta puskesmas agar siaga. "Tadi ada anak-anak yang kita evakuasi ke puskesmas. Makanya kita minta puskesmas siaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Sebanyak 10.016 kepala keluarga dari tiga kecamatan terdampak banjir rob, yakni warga di Kecamatan Medan Marelan (Kelurahan Paya Pasir, Kelurahan Labuhan Deli & Kelurahan Terjun) ada sebanyak 1.109 KK.
Warga Kecamatan Medan Labuhan (Kelurahan Nelayan Indah & Kelurahan Sei mati) 970 KK. Dan warga Kecamatan Medan Belawan (Kelurahan Belawan I, Belawan II, Bahari, Bahagia, Sicanang, dan Kelurahan Bagan Deli) 7.856 KK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)