"Saya bawakan Alquran dan buku-buku agama buat beliau. Buku terakhir yang saya kasih itu, buku Memperdalam Alquran," ucap Sutias Handayani di Ruang Cakra Utama Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan, Senin (15/8/2016).
Sutias bersama anak-anaknya pun selalu menjenguk Gatot di Lapas Tanjung Gusta selama dua kali seminggu. Buku-buku yang dibawakannya itu, agar wawasan sang suami semakin luas dan berkembang serta tidak terlena dengan kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bukan hanya buku, kita juga antar makanan terus buat beliau, makanan kesukaaan beliau. Apalagi beliau sekarang di Medan, jadi lebih mudah dijumpai," ungkap Sutias yang mengenakan batik dipadu kerudung cokelat.
Baca: Kasus Korupsi Gatot Pujo Nugroho Dilimpahkan ke Kejari Medan
Sutias mengaku Gatot selalu salat berjemaah bersama para narapidana. Meski harus menghuni ruang sel bersama tujuh narapidana kasus pidana umum lainnya.
"Memang ruangannya sempit, harus berbagi dengan napi lain. Apa bisa dipindahkan ya? Begitupun bapak tetap rajin salat berjemaah dan mengaji," urai Sutias lagi.
Berbagai kasus korupsi yang menjerat Gatot, menurut Sutias, ada muatan politisnya. Begitupun, keluarga terus mendukung Gatot agar tetap semangat.
"Namanya politik, ya begitulah, kita enggak tertekan dengan kondisi ini, tapi ya kita kangen sama beliau. Kita terus support beliau agar tetap semangat," pungkasnya.
Sutias Handayani selalu hadir di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan. Kedatangannya untuk menyaksikan persidangan Gatot yang terjerat kasus dugaan korupsi dana hibah dan bansos Tahun Anggaran 2012-2013 yang merugikan negara sebesar Rp4,034 miliar. Sutias yang menempati bangku pengunjung di bagian depan sesekali bercengkrama dengan sang suami ketika sidang diskors.
Penjara bersama istri muda
Selain menjalani persidangan kasus bansus dan dana hibah itu, Gatot juga terjerat kasus suap. Bersama istri mudanya, Evy Susanti, Gatot divonis 3 tahun. Sedang Evy 3,5 tahun penjara.
Keduanya terbukti menyuap tiga hakim serta satu panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan dan bekas Sekjen NasDem Patrice Rio Capella.
Terdakwa kasus suap Hakim dan Panitera PTUN Medan, Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho dan istrinya Evy Susanti berjalan seusai menjalani sidang dengan agenda pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (14/3/2016). (Media Indonesia/Rommy Pujianto)
Keduanya memberikan USD27 ribu dan SGD5 ribu. Duit itu diberikan untuk memenangkan gugatan di PTUN Medan. Pasangan suami-istri itu melibatkan bantuan pengacara kondang OC Kaligis dan anak buahnya bernama M Yagari Bhastara alias Geri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
