"Hari ini kami akan ke Bulog untuk menanyakannya. Rastra itu jangan langsung didistribusikan, nanti jadinya bermasalah. Kami tidak mau itu terjadi lagi ke depannya," kata Helmi di Bengkulu, Senin 22 Mei 2017.
Menurut Helmi, hanya sebagian kecil rastra saja yang ditemukan tak layak konsumsi. Kemungkinan, disebabkan penyimpanan di gudang Bulog yang kurang baik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami juga imbau masyarakat jangan menilai seluruhnya bermasalah. Jangan hanya hal sedikit, lalu semuanya divonis. Itu juga tidak baik," kata Helmi.
Terpisah, Anggota DPRD Bengkulu dari Fraksi PAN Indra Sukma mengatakan, permasalahan kualitas beras untuk keluarga sejahtera itu tidak semata merupakan tanggung jawab Bulog. "Kita tahu, sudah hampir enam bulan belum ada distribusi. Ada keterlambatan. Ini perlu menjadi perhatian kenapa kualitas beras di gudang Bulog menurun," ujarnya.
Keterlambatan tahapan sebelum pendistribusian, seperti tentang aturan, pendataan rumah tangga sasaran, sampai dengan pengiriman surat perintah alokasi dari pemerintah daerah, membuat kuota rastra lebih lama tersimpan di gudang Bulog. "Mungkin bagian pinggir kena rembesan air hujan atau kelembaban udaranya kurang baik. Jadi, sebagian kecil rusak karena lama di gudang," kata dia.
Berbeda kalau distribusi rastra lancar, lanjut Indra, pasokannya akan selalu diperbarui. Sehingga, kualitas beras yang didistribusikan Bulog bisa terjamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)