Tindakan ini dilakukan agar virus flu burung yang sudah mewabah di negeri Tirai Bambu itu tidak menyebar ke Indonesia.
"Tentu ada pengawasan lebih khusus bagi warga negara asing (WNA) asal China yang masuk ke KNIA maupun warga Indonesia yang baru tiba dari China. Terutama, bagi pesawat membawa penumpang yang mengalami demam," kata Kepala KKP KNIA dr Maruli, Sabtu (7/1/2017).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Maruli mengatakan KKP KNIA juga mengaktifkan pendeteksi suhu tubuh untuk mengantisipasi virus flu burung. Alat ini berada di area terminal kedatangan internasional. Jika ada penumpang pesawat yang suhu badannya di atas 38 derajat, langsung dibawa ke poliklinik.
"Kalau ada penumpang agak sesak, maka kita wawancara. Setelah itu kita beri kartu kewaspadaan kesehatan (health alert card). Kita kasih keterangan pada si penderita. Kalau ada demam lagi tiga hari ke depan, maka dirujuk ke RSU Adam Malik Medan," ucapnya.
Dia mengatakan sejauh ini belum ditemukan penumpang yang terindikasi terserang virus flu burung.
"Hampir sama dengan penanganan virus zika. Hingga saat ini belum ada yang terindikasi. Penerbangan dari China biasanya transit dulu di Singapura. Namun begitu, kita tetap antisipasi," ujarnya.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan imbauan kehati-hatian (travel advice) bagi warga Indonesia yang akan bepergian ke Tiongkok. Pasalnya, kasus flu burung di sana kian merebak sebulan terakhir dan sudah menewaskan dua warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)